Ketertarikan saya terhadap Nokia yang menggunakan OS Android mulai surut setelah secara langsung mencoba Nokia X dan XL punya teman. "Lag" yang menjadi momok menakutkan buat user android sangat sering dijumpai di Nokia X maupun XL (XL better than X).
Namun saat ulang tahun saya kemarin, isteri saya memberikan kejutan terindah berupa kado Nokia X2.. katanya karena dia tahu kalau saya sedang suka produk berbau Nokia.. dan katanya Nokia X2 nya buat mendampingi Nokia Superman yang memang menjadi primary smartphone saya... Thank's Honey.. i love u!
Nokia X2 Dual Sim.. Nyaman, eyecatching dan elegan.. itu yang saya lihat dan rasakan saat menggenggam X2, benar-benar terlihat sangat eksklusif desainnya. Seperti pendahulunya, X2 tidak memiliki tombol fisik kamera, hanya tombol volume, power dan tombol kapasitif "back" dan "home". Saat membuka lockscreen, khas Windows Phone begitu kental terasa.
Di menu utama, kita disuguhkan "Tile" ala Windows Phone. Jika kita geser ke kiri kita akan menemukan menu aplikasi-aplikasi yang terpasang persis sama dengan Windows Phone, tertata rapih tersusun secara alphabet dari A sampai Z. (Tentunya WP user sudah tidak asing dengan menu ini). Jika kita geser ke kanan kita akan mendapati fitur uniknya Nokia X yaitu "Fastlane".
Tampilan Nokia X2
Fastlane berfungsi untuk membuka atau menemukan kembali aplikasi yang telah kita pakai (recent app) sehingga kita dapat dengan mudah membuka kembali aplikasi tanpa harus mencari lagi ke menu. Cukup lengkap setelan untuk fastlane ini, kita bisa menghapus semua recent aplikasi atau menonaktifkan aplikasi tertentu agar tidak muncul di fastlane.
Selain yang saya sebutkan di atas, tidak ada yang aneh dari X2, setting sama seperti kita lihat di android (android user tidak perlu lama beradaptasi dengan X2. Nilai Antutu Benchmark sekitar 13 ribuan, lumayan lah. Games sekelas Asphalt 8 dan beberapa games lain berjalan smooth di X2. Hal ini berkat Chipset Qualcomm Snapdragon™ 200 berkecepatan 1.200 MHz, RAM 1 GB yang menurut saya cukup memiliki power.
Namun, namanya smartphone, saya masih merasakan kekurangan, terutama di sektor penyimpanan (memori internal dan eksternal). Untuk internal, X2 hanya menyediakan 2,25 GB, untuk saya kapasitas sebesar itu kurang memadai. Namun kita bisa menambah eksternal memori sampai 64 GB. Sayangnya eksternal memori tidak dapat dimanfaatkan dengan maksimal, termasuk untuk menyimpan instalan aplikasi, memori eksternal hanya untuk menyimpan file dokumen, foto, video dan musik. Sudah ditemukan solusi untuk internal memori, silahkan cari di forum xda developer.. leganya :)

Sektor Kamera. Kamera X2 menurut saya di atas rata-rata smartphone cina atau lokal, meski hanya berkekuatan 5 Mpx namun hasilnya sama baiknya dengan kamera smartphone cina yang berkekuatan 8 Mpx. Autofokusnya pun berjalan dengan baik meski sedikit lambat untuk fokus. Berfoto di malam hari hasilnya sedikit mengecewakan, tapi jangan panik, kamera X2 dilengkapi flashlight.. sedikit membantu tentunya. Tangkapan video bisa dibilang ok! hasilnya jernih dengan setelan framerate 720.
Oh ya, ada satu yang terlewatkan, X2 sebenarnya mendukung fitur "double tap to wake" tapi entah kenapa setelah X2 saya update ke versi terbaru, fitur tersebut sulit untuk dioperasikan.. tapi saya masih terhibur dengan teknologi glance screennya yang sayangnya tidak ada di Nokia Superman.. hik..hik..
Sektor Audio. Suara yang dikeluarkan X2 cukup keras dan nyaring meski agak cempreng.. kalau Nokia Superman jangan tanya.. ngebasssss brooowww!
Ok. Mungkin itu yang bisa saya share.. bagi fans Nokia, X2 menurut saya layak untuk dimiliki, selain desain yang elegan (X2 saya berwarna putih), material X2 cukup baik dan kokoh. Sekian.
Regards,
Yossy Setiawan
Nokia X2 user
UPDATE: Bye bye My NX2DS.. sold out :'(
Komentar
Posting Komentar